9.05.2013

StandUp Comedy

StandUp Commedy

‘Karyawan oh Karyawan’
by Danang DANHID Hidayatullah

Dibawakan pada Final StandUp Comedy
PORSEKARY BINUS 2013
Jakarta, 4 september 2013


,
Assalamualaikum!
Selamat malam. Salam sejahtera buat kalian semua. Saya sangat yakin semua yang hadir disini termasuk karyawan like this! (acung jempol)

6.12.2013

HIJRAH

HIJRAH

aku
ingin kembali
ke titik dimana aku dilahirkan.
terlahir dan besar
bersamaNya

kemilau dunia sungguh berbatas
begitupun usia.

aku
ingin mengabdi
pada cinta sejati
...

SIKLUS

oleh: Danhid

Siklus hidup itu sederhana saja: terlahir, hidup dan mati. Dengan catatan bahwa kacamata yang digunakan dunia semata. Artikel ini bukan bermaksud, sekali lagi 'bukan bermaksud' menelan logika duniawi dan memuntahkan bau ukhrawi. Juga bukan bermaksud memaksakan pendekatan ilahiyah yang notabene merangkum hubungan Sang Khalik dan semua mahluknya. Karena pada hakekatnya hablum minallaah dan hablum minannaas adalah makna kehidupan itu sendiri. Jadi kesederhanaan pemaknaan siklus hidup diatas sesungguhnya hanya menyebut lapisan dangkal terluar arti hidup.

6.11.2013

HIKMAH

Suatu hari seorang anak menghampiri saya sambil bertanya: "Bapak ga bosen pak ngajar kita kita?". Saya menoleh. Bukan kepada anak kecil tersebut, tetapi kepada seseorang yang menepuk pundak saya, yang kelak kemudian hari saya tahu kalau dia adalah murid saya belasan tahun silam.
Pertanyaan sederhana yang dihadapkan pada saya dan terlontar dari mulut mungil itu membuat saya berfikir.

12.12.2012

SYUKUR YANG ARTIFISIAL

oleh: Danang Hidayatullah
Maslow pernah mengemukakan bahwa terpenuhinya kebutuhan seseorang bukan berarti berhentinya keinginan.
Apa yang diungkapkan Maslow ini sangatlah rasional.
Banyak orang mengeluh karena kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alasan inilah yang paling sering dijadikan tameng untuk berkeluh kesah, mengadu, bahkan jika tertangkap basah melakukan tindak kriminal.
Kepuasan akan terpenuhinya kebutuhan seseorang telah otomatis menduduki rangking pertama bagi kebanyakan orang. Terpenuhinya kebutuhan seseorang mendatangkan kebahagiaan tersendiri.
Fantastisnya,kebahagiaan yang datang itu bisa dianggap sebagai dewa penyelamat identitas, status bahkan lebih dalam lagi, integritas seseorang. Kebahagiaan yang bersumber dari hal tersebut diatas tentulah tidak bersifat abadi. Kebutuhan akan meningkat dan belum tentu diiringi dengan peningkatan pendapatan pula.
Ketika jurang antara minimnya pendapatan dan kebutuhan yang meningkat hadir kembali, dipastikan kebahagiaan yang tadinya didewakan akan meleleh perlahan tapi pasti. Dalam kasus lain dimana pendapatan meningkat tajam dan terpenuhinya semua kebutuhan, tapi keinginan lain yang lebih pragmatis tiba-tiba menghantui.
Keinginan-keinginan ini hadir seiring ego, nafsu, ataupun virus rasa ingin memiliki apa yang telah dimiliki orang lain. Bayangan bayangan ini sejatinya melunturkan kebahagiaan yang sedang dinikmati. Dengan kata lain, orang tetap tidak akan pernah bahagia selama tidak bisa mengendalikan keinginan keinginan berlebih itu.
Dengan demikian, mengapa kita tidak menikmati saja apa yang kita miliki saat ini supaya kita tetap bahagia?dan biarkan segala yang berlebih itu kita kembalikan pada Tuhan? Begitu ungkap dramawan WS Rendra demi menghindari syukur yang artifisial belaka.