MALAH
malah aku bertanya-tanya pada segala yang ada
malah aku tak mampu mengisi lautan cinta
malah aku berada pada telaga
malah rasa diolah maya
malah kejatuhan menggila
malah karya menjemput dunia
malah makna tak sempat kaya
malah kala berjaga jua
malah jingga kenang lara
malah masa mencambuk kota
malah jasa luap samudera
malah kesana kita berdua
malah arjuna menapaki dusta
malah pusaka rautan muka oleh-oleh pujangga
malah ganda seperti kota
20 Juni 2002
AKU BERJIWA PASRAH
Aku berjiwa pasrah
kekosonganku telah menyatu
dengan kegilaan mata batin
kegilaan yang ditunda-tunda
Aku penyair kataku
bukan siapa-siapa lagi
22 Maret 2002
MASA LALU
masa lalu menjadi masa depan
yang mungkin
masa lalu memang keterbasan usia
untuk menjadi kembali
masa lalu adalah masa depan kita
juga masa
dimana ada keterbatasan
untuk kembali
PERSIMPANGAN
sesaat aku tersadar
bahwa dunia yang cantik ini
tak lagi menjadi milikku
tapi dengan keringat keinginan untuk hidup
semua mesti tergenggam di tangan
malam semakin pagi
dan udara tak lagi sesak
di penghujung kata ada rindu
yang tak sanggup kuraih
walau tangan siap berjalan
segala tak guna
tak nyata
O aku dikelilingi lautan tak bertepi
hanya ada ombak besar
sungguh besar
ikan-ikan tak ada
karangpun langka
O lautan apa ini
mengapa tak berujung
daratan dimanakah
aku ingin berlabuh
fajar
beri aku air
panas membakarku
dengan segenap unsurnya
PADA WAKTU
pada waktu
semua ruang bisa dikosongkan
tak bernyawa :
apalagi kita yang cuma manusia
pada waktu
gelembung udara yang menyesakkan bisa terbantahkan,
bisa dilawan
pada waktu
merajut luka menjadi sia-sia
pada waktu
do’a dan dosa berebut tempat
mengalihkan realita
pada waktu
semuanya tak bisa ditulis
pada waktu
kita tak boleh terkikis
kita tak boleh habis
pada waktu
@ksen 8 nov2002,21.30
ENGKAU YANG
engkau yang kulihat sebagai padang luas yang hijau
seperti terus menyudutkanku ke masa depan
menenggelamkan penantian
engkau yang kulihat sebagai langit biru yang kemilau
seperti terus memayungiku sampai tujuan
menghentikan segala kemalasan
engkau yang kulihat seperti itu
sayang,
aku masih dibutakan
@ksen , 16 nov 2002
TAK ADA
tak ada
memang
tak ada
segala
tak ada
tak ada
tak ada
untuk ada
mungkin
takada
tak
@ksen , 16 nov 2002
BAHKAN
bahkan untuk membayar seikat rasapun
butuh ketenangan
deretan kekayaan kata
mampu untuk melindungi
cinta yang tertunda
pedih...
aku berdiri diatas atap
rumahku sendiri
entah untuk apa ?
sembahyang coba-coba
bukan kehendak hati
kita sendiri
pujanga selalu dinanti
tak bawa apa-apa
lantas dimarahi
padahal mereka tak tahu apa-apa
tentang laut
nelayan pergi cepat sekali
di pantai itu aku sendiri
berkejaran dengan ombak
tapi yang aku candai tetap indah.
Percaya ?
17032002
BERSIMPUH
Dari timur yang putih
hingga barat yang kemerahan
nikmatnya memperkosa waktu
duduk bersila
menghadap kiblat
berjam lamanya
mengunjungi
al- Furqan
06jan02
No comments:
Post a Comment