Malam
memang sudah larut. Tapi kehadiran gadis belia di seberang jalan itu seakan
tidak melarutkan malam, melainkan hatiku. Ini memang bukan kali pertama aku
merasakan hal yang sedemikian. Setiap kali aku melempar pandang padanya aku
merasa semuanya seakan baru dimulai. Tatapan matanya, kibasan kerudungnya
bahkan bahasa tubuhnya mengisyaratkan seikat kegelisahan yang tak biasa. Inikah
seonggok gelora itu?...(ber)
No comments:
Post a Comment