2.28.2007

ANTOLOGI PUISI DANHID VI

DZIKIR 2000-1998
1997-1990
dimana shalatku
dimana ibadahku
dimana dzikirku
dimana akal sehatku
maaf,
wanita yang keseratus

2000-1998
dimana wanitaku
dimana dia
dimana dina
di perjalanankah
???
???
??? 1000
dimana tuhan
dimana shalatku
dimana dzikirku
dimana ibadahku
dimana akal sehatku
kenapa wanita yang ke satu

KALAU HUJAN
kalau hujan minta lautan
habis tak terbilang seisi daratan
kalau hujan minta ruatan
habis tak terbilang segala keinginan
kalau hujan minta segalanya
apa milikmu masih tersisa
apa nyawamu masih ada
apa tuhanmu ada di sana
6 Januari 2002


MAKA SIAPA
maka siapa yang mampu meniupkan ruh
ke dalam pena
hingga menjelma
menjadi sajak

( berjalan di atas kertas
memenuhi ruangannya
dengan seribu bahasa
ungkapan ketakberdayaan )


MALAM PERTAMA
pada malam pertama
sebuah kata menusuk
ke dalam dada
menghampiri kejenuhan
bertahun lamanya

udara menyapa ke sekeliling raga
menyentak halaman rindu
mengikis keinginan berdekatan
dengan paksa

bersama rasa
aku suguhkan pertapaan
mendekati-Mu
menjawab panggilan-Mu
6 Januari 2002


PADAMU
dari cerobong firmanmu
aku menegur diri
melepaskan melati
setahun lamanya

shalat di masjidmu
dzikir di pantaimu

melangkah satu arah
menuju jalanmu
membakar segala mimpi
segala duri
ah.
Sepi


PERJUMPAAN INI HARI
Perjumpaan ini hari
merajai keagunganmu
mengasapi zatmu

waktu
menepis segala keinginan yang ada
merubah hidup menjadi nyata
bergumul bersama cinta
menelurkan kata-kata

hujan berbau duka
menyambungkan rasa
akar hati tiada tara
bersembunyi di lorong masa
menatap rimba sebatang kara
ada ritme mengaliri hawa kota kota
dihirup senggama bertabur lara

angkara
sebeginikah angkasa
di sekelumit senja kala
merayu kilauan jingga
mengusir impian ombak samudera
jembatan hati
menuju
taman harga

kalau lima gema dilema
bunga hati
risaukan obrolan pertama
kemilau sejati :
dunia maya
Februari 2002


RABBANI
Rabbani
pada mula segera reksa bara
jika maha kala lara
pada cita
rasa
juga dara
Rabbani
pada mula hara tara pura tera farenheit
zzz… zzz…. zzz…. Hah……huh …hah… huh…
Keinginan ditelan malam :
hari itu…..
06j02


TAHAJUDKU TAK SAMPAI
tahajudku tak sampai
saat hujan membasahi malam
dan lampu empat puluh ribu watt
di kamarku
tersumbat cahayanya :
gelap teramat
01 April 2001


ENGKAUKAH ITU
tuhan
engkaukah itu
memaksaku berlari
di hitamnya malam
penuh duri berbisa
penuh harapan nista

tuhan
engkaukah itu
menjengukku pada dinding jalan penuh ragu
penuh arah tak tentu

tuhan
engkaukah itu
mengapa
tak ada nyanyian
untukku ?
mengapa kau tak menjemputku ?
6 januari 2002


YA ALLAH
Ya Allah
Malam kian semakin rumit semakin gila semakin marak dan tak beraturan juga jiwa tak berkeberatan dalam masa yang tak tahu ini kita tak pernah peduli pada apa-apa
malam dan udara berjalan dalam gelap ke arah yang salah bualan yang semakin kita harus menyetujuinya wah hentakan kalbu begitu dahsyatnya
aku terperangah melihat keindahan siapa saja malam ini kujalan kuberlinang mengitari kehadiran yang tak kelam kata kelam,Ah ternyata udara itu ada pada kita yang tak luput dari dosa tak luput dari apa-apa dan kita tak pula bersama
Kamu manusia tak bersua tak pernah hinggap di alam kesadaranku di alam keinginanku aku berjalan tak tentu arah memukul jasadku meminang keinginan dari dasar hatiku memikirkan kehidupan yang terbelenggu mengisahkan larian kelana kala madu tak jumpa berdarah kala itu oleh manusia tak berduri sembilu memupuskan kalbu bergerilya menuju keharibaan
padamulah aku beritikad baik untuk menentukan kemana bualan yang semakin panjang ini kalau kita tak bergerak ke alamat yang gemerlapan kaupun tak tentu tujuan kata-kataku katakau katakatagila yang muncrat di balik kerudung hitammu di balik kemerahan dastermu ugh !!
sarang laba-laba menengok ke arah yang sama sekali tak bertuan ke arah yang sama sekali tak bermartabat aku hinggap di kaki-kaki lima yang bergentayangan melulu berbaur ke alam maya
Ya Allah Beta kalah di atas udara malam
Sesaknya Sesaknya

Bayangan keinginan yang mungkin tak jadi…
26062002


DUNIA KITA
Dunia kita
dunia massa
dunia tak bernyawa

Asa kita terbakar
melayang
terbang
akhirnya
terkapar

Merenung
berputar
tak pula jumpai sangkar
terdiam
dan terakhir...
tenggelam menggelepar
08 September 097


GAMBARAN HIDUP
gambaran hidup dunia nyata
alangkah semerbak baunya
dalam pijakan kaki Ilahi
cukup kita syukuri dunia

malang hati berpagar sendu
seakan dunia tak terima
memang semua hanya khayalan
terbang ke angkasa membumbung tinggi
ditiup angin jatuh ke atap
atap hati yang sejuk rindang

ternyata semua hanya ilusi
gambaran dunia untuk hidup
tapi diam manusia kita
hati ini tak boleh redup
02301096


DARI DALAM GANG
jakarta adalah kematian
yang siap melipat nasib kita sendiri
tanpa pengertian

jakarta begitu kering
dan bising

kering jiwa
kering rasa
bising kata
bising massa

kering dan bising
manusia jakarta


KEMARAU
kemarau menghantam bulan
menjual mimpi para petani
ribuan mawar di kejauhan
memberi hati para pembeli
ada suka ada duka
ada kemarau dimana-mana
ada petani dan pembeli
ada sejuta harapan di benak mereka
di balik bayangan kemarau itu
06 Juli 2002


KOTA
kota kota kataku kita ke kata kata kuta kataku kita ke kota kuta kata kuta kota kota kuta kota kata kata kita kita kota kuta kota kuta kita kota kota kuta kata kuta kota kita kata kata kota kuta kata kota kita kuta kota kuta kota kuta kita kota kita ke kota kota kita kota kuta kota kuta kita ke kota kota kota kataku kota kita ke kuta kota kita ke kota kuta kuta kota kita kuta kota kita kita kota kita kuta kuta kita kota kata kata kita kota kataku kita kuta kotaku kita kota kota kita kataku kita kuta kota kita kata kataku kita kata kitaku kataku kita kata kota kita kuta kuta kita kotaku kataku kita kota kata kuta kota kuta kita kata kata kotakota kita kata kota kota kita kata kuta kita kota kotaku kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkoooooooooooooooooooooooooooooottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkooooooooooooooooooooooooooooottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakaaaatko kataku kota kita kuta kata-kata
ko kataku kota kita kuta kata-kata


MENGAPA
Mengapa
mesti terlelap
diantara jutaan manusia
yang berfikir ?
17032002


STATUS
meniti
ke haluan
bebas perjuangan
adalah
sama dengan
mati
0208097


FAJAR WAKTU ITU
suara berlarian menelanjangi malam
seorang pemuda
menanggalkan keheningan
menuju masjid
menenggelamkan mimpinya di air shubuh
sesaat sebelum wafat
dimakan selongsong peluru dari arah belakang
menembus jantungnya, ia…
meninggalkan jejak di rumah seorang wanita muda
yang tak lain adalah kekasihnya
fajar
menerangi dosa yang terpancar
06j02


YANG PADA WAKTU
Yang pada waktu terhempas tak ada lagi
Entah yang mana entah siapa
Dikibarkan bahasamu oleh petuah-petuah yang sulit diungkapkan
Di tengah udara seperrti ini
Akumelihat di depanku
Serakan sampah yang entah harus diapakan
Semalama, nanti malam dan seterusnya malam
Aku kan tetap disini
Tak pejamkan mata
Hingga fajar
Dan esoknya aku
Terlelap
Diantara jutaan orang yang berfikir
Mengolah otaknya
Demi masa depan
Mati saja
17032002

ANTOLOGI PUISI DANHID V

MALAH
malah aku bertanya-tanya pada segala yang ada
malah aku tak mampu mengisi lautan cinta
malah aku berada pada telaga
malah rasa diolah maya
malah kejatuhan menggila
malah karya menjemput dunia
malah makna tak sempat kaya
malah kala berjaga jua
malah jingga kenang lara
malah masa mencambuk kota
malah jasa luap samudera
malah kesana kita berdua
malah arjuna menapaki dusta
malah pusaka rautan muka oleh-oleh pujangga
malah ganda seperti kota

20 Juni 2002


AKU BERJIWA PASRAH
Aku berjiwa pasrah
kekosonganku telah menyatu
dengan kegilaan mata batin
kegilaan yang ditunda-tunda

Aku penyair kataku
bukan siapa-siapa lagi

22 Maret 2002


MASA LALU
masa lalu menjadi masa depan
yang mungkin

masa lalu memang keterbasan usia
untuk menjadi kembali

masa lalu adalah masa depan kita
juga masa
dimana ada keterbatasan
untuk kembali



PERSIMPANGAN
sesaat aku tersadar
bahwa dunia yang cantik ini
tak lagi menjadi milikku
tapi dengan keringat keinginan untuk hidup
semua mesti tergenggam di tangan

malam semakin pagi
dan udara tak lagi sesak
di penghujung kata ada rindu
yang tak sanggup kuraih
walau tangan siap berjalan
segala tak guna
tak nyata

O aku dikelilingi lautan tak bertepi
hanya ada ombak besar
sungguh besar
ikan-ikan tak ada
karangpun langka

O lautan apa ini
mengapa tak berujung
daratan dimanakah
aku ingin berlabuh

fajar
beri aku air
panas membakarku
dengan segenap unsurnya


PADA WAKTU
pada waktu
semua ruang bisa dikosongkan
tak bernyawa :
apalagi kita yang cuma manusia

pada waktu
gelembung udara yang menyesakkan bisa terbantahkan,
bisa dilawan

pada waktu
merajut luka menjadi sia-sia

pada waktu
do’a dan dosa berebut tempat
mengalihkan realita

pada waktu
semuanya tak bisa ditulis

pada waktu
kita tak boleh terkikis
kita tak boleh habis

pada waktu

@ksen 8 nov2002,21.30


ENGKAU YANG
engkau yang kulihat sebagai padang luas yang hijau
seperti terus menyudutkanku ke masa depan
menenggelamkan penantian
engkau yang kulihat sebagai langit biru yang kemilau
seperti terus memayungiku sampai tujuan
menghentikan segala kemalasan

engkau yang kulihat seperti itu
sayang,
aku masih dibutakan

@ksen , 16 nov 2002


TAK ADA
tak ada
memang
tak ada
segala
tak ada
tak ada
tak ada
untuk ada
mungkin
takada
tak

@ksen , 16 nov 2002


BAHKAN
bahkan untuk membayar seikat rasapun
butuh ketenangan
deretan kekayaan kata
mampu untuk melindungi
cinta yang tertunda
pedih...

aku berdiri diatas atap
rumahku sendiri
entah untuk apa ?

sembahyang coba-coba
bukan kehendak hati
kita sendiri

pujanga selalu dinanti
tak bawa apa-apa
lantas dimarahi
padahal mereka tak tahu apa-apa
tentang laut

nelayan pergi cepat sekali
di pantai itu aku sendiri
berkejaran dengan ombak
tapi yang aku candai tetap indah.
Percaya ?
17032002


BERSIMPUH
Dari timur yang putih
hingga barat yang kemerahan

nikmatnya memperkosa waktu
duduk bersila
menghadap kiblat
berjam lamanya
mengunjungi
al- Furqan

06jan02

ANTOLOGI PUISI DANHID IV

PENDAPATMU
pendapatmu tentang cinta
apa
bernyanyi di aliran
kata siapa
sementara abjad belum bermunculan
kau seperti fana
tenggelam di keramaian maya
tempat mainnya nestapa

goa-goa sepi
orang-orang mati
kelelawar pergi

cintaku
inikah aliran itu
aliran cintamu

sungguh
aku lelah berlari
aku enggan berdiri

puncak gunung tinggi
tunas-tunas berseri

2002


APA NA
apa Na, apa
yang menenggelamkan cantikmu
hingga kau seperti tak ada
seperti tak ada

28 April 2001


KARENA PAGI
karena pagi tak ketemu
jadilah ragu segelas candu

malam adalah aku
waktu adalah kamu

25 Agustus 02


ADALAH AKU
adalah aku yang ingin kembali ke fajar
tapi tapi tak sampai-sampai
adalah kamu seperti siang
menuju malam yang kurantai

berangkat saja dik berangkat
aura begini menambah penderitaanmu
menyakitkanmu

pulang saja dik pulang
sebab aku terlalu lalai

27 Agustus 02


AKU YANG BERLUMUR
aku yang berlumuran rasa
terus menerus digerogoti luka
sekali saja berkata
segalanya tumpah

28 Agustus 02


RUANG KALBU
Ruang kalbu
?????


AKU MENDAPAT
aku mendapat malam yang cukup
dimana cinta menjadi
sekedar janji
padam
tak berarti

2000


PERSIS
persis di atas karpet hijau ini
sebatang demi sebatang rokok
masuk dengan tertibnya
dan masalah
tak juga selesai
2000



TAK ANGIN
tak angin
tak hujan
tak bebatuan
tak ada yang menampar
tunduk pada kedalaman lautmu
dua sosok menari
diatas
dermaga
siapa yang tahu
kecuali fajar

01 April 2001


UDARA YANG SEBEGINI
udara malam ini buka milikmu lagi
sebab ujung-ujung angin telah menghembuskannya ke pori-pori matahari
aku berduka aku berduka
melangit sejuta lara
berkebun dan menanam pohon kekacauan dalam hatiku
terus aku bergumam sampai batas pandang tak terjangkau

sampai batas diam kerakusan tersentak dari
lamunanku
gamang gamang
biarkan kubuka selaput kekerasanmu
sebab kini kupercaya
bahwa wanita Cuma masa Cuma nunggu waktu Cuma pintar berkelebat di balik munafiknya
kulangitkan doaku smoga tumpul tak berlalu
di kalangan beribu syahdu

JULI 22 2002

ANTOLOGI PUISI DANHID III

SEJAK KAU LUKISKAN
sejak kau lukiskan cinta menjadi kata
aku hanya diam
dan bukti yang dilukis menjadi janji olehmu
membuatku melayang menerobos bintang
panasnya yang membakar kulitku
membuatku tersadar
bahwa kau
adalah
hantu

Februari 2001


SETYO SINARA WADI
setyo sinara wadiku menghujamiku
dengan
selusin anak panah
yang
ditembakkan dari busurnya

ya, peluru yang melesat itu berlarian menujuku :
menuju jiwaku

aku
udara yang kau buat itu
hidupku
tak lagi sampai
sejengkal

06 ja02


UNTUKMU
aku menggeliat-geliat dalam keresahan
tak tahan rasa tak tahan hawa
berada pada titik terendah kesadaranku
aku bergumam sendiri
ingin ini ingin itu
tapi senja keburu memergoki
sebelum aku ‘menjadi’

aku rapuh ;
memburumu selalu
mengabaikan waktu

Sungguh !
adalah angin saja yang membawaku begini
tak tahan rasa
tak tahan hawa

gelap melarutkan mimpiku
sunyi mendekap pikiranku

mau kemana aku Ina
kalau bukan ke hatimu
tapi angin Ina
angin menjebakku
angin menawanku
angin mengalahkanku
aku bukan yang dulu Ina
bukan
angin merasuki jiwaku
hanya kali ini Ina :
Tidak lagi

di dasar hatimu Ina,
hanya di dasar hatimu
aku bersimpuh27072002


KEMANA
kemana arah kita berlayar
kemana
kita mendekat, berjanji
mari kita menikah
tapi nanti

aku seorang ayah
kau ibunya
aku seorang sastrawan , cuma bisa menulis sajak
penghasilan cuma pas-pasan, hasil menulis dan undangan
kau seorang ekonom, akuntan atau
seorang bankir. Amin...
penghasilan lebih dari cukup, malah mungkin membiayai anak kita
anak lelaki yang tampan dan cantik
dua lelaki dua wanita,
keluarga harmonis

Ah, nanti saja
mari berangkat kuliah !


BEGINI JADINYA
begini jadinya
aku batu di bawah telapakmu
setelah siang yang kelam itu
memaksaku menikah
denganmu
01 April 2001


AKU PADAMU
aku padamu
bukan sekedar

Sungguh !

Juni 2002


ADALAH KAU
adalah kau
surga dalam langit-langit mimpiku
yang kupandangi terus dengan mata sayu
sampai setengah bagian tubuhku
terhisap ke dalam harummu
dibantai bayang-bayangmu

malam bukanlah malam
siang bukanlah siang
tapi waktu
mengapa ada

wajahmu Na,
kenapa mesti pucat


28 April 2001


LIHAT NA
lihat Na
kita hampir menepi
setelah sekian lama terapung
diatas gelombang percintaan

lihat Na
orang-orang berseri
setelah sekian lama menanti
kapan kita kembali

28 April 2001


MALAM
malam
kupijat langkahku menuju haru
sampai geram
juga melagu
sampai kelam
juga merayu

tangkai rinduku
buah dari alam sadarku
kemana engkau
seminggu yang lalu
luapan kedukaanku
luapan kemarahan yang tak menjumpaimu

sini Na
sini
kuberi hatiku
untukmu

2002

2.27.2007

ANTOLOGI PUISI DANHID II

JALAN KITA
jalan kita sempit
disana sini
ada pertimbangan
disana sini
ada kemacetan

kita sudah coba segala jalan
kita sudah coba segala keinginan
tapi tak pernah ada jalan keluar
tak pernah ada
sepertinya memang hanya ini jalan kita
hanya ini kehidupan kita

ya
hanya ini
mungkin

26 Juli 2002

JALAN-JALAN BEKU
jalan-jalan beku
mulai membeku
kenangan
cuma kenangan
kita
cuma hamparan

26 Juli 2002

HANYA
aku hanya sampah
dalam cintamu
kataku
cuma
angin

26 Juli 2002

BERJUMPA MALAM
kau berjumpa malam
aku berjumpa keadaan
maka dijadikan keraguan
yang menikam lawan
dan kularikan ke dalam jalan-jalan
yang tak kaulalui

aku
mendekap
manusia
diantara
malaikat-Nya
aku
belum
juga
bersimpuh
pada-Nya…

KENAPA
kenapa kau sentuh aku lagi
setelah tujuh hari lamanya
tak ada pesta

lihat
seruling kesayanganmu
tak mengeluarkan bunyi
setiap lubangnya
tersumbat ganja

Februari 2001

TAK CUKUP
kupuaskan kehangatanku
dengan mengingatmu,
malam itu…

tapi itu
tak pernah cukup
itu tak berarti

tak

26 Juli 2002

MAKA
maka kujadikan kau
selimut tidurku
hingga muncul shubuh

dan jam dinding masih berdetak
saat matahari terbit
sementara aku belum juga mati
ditelan kerinduanku

Februari 2001

MATAHARI DIMANA
pada apa pada siapa
maksud apa maksud siapa
kita hendak kemana
menyelami lautan cinta tanpa batas
berdosakah ?

zzz…kh…pfuh…zzz…
:
kuraih pinggangmu dekat, teramat
sampai tujuan yang wanita rawat
Ah... gawat
kita tak sadar arah

menggauli jiwa dan raga
tanpa tujuan
alfakah ? hinakah ?
kugenggam jemarimu
kuhitung ada sepuluh
masih kurang jumlahnya
jumlah percintaaan kita berdua

matahari dimana
masih tertidurkah dalam hati kita ?

zzz…zzz…pfuh…akh !
:
bangun sayang
mimpimu keterlaluan

MUSIK PAGI
seperti aku yang kau ukir dengan rasa
bersahutan mengenang rimba
berlalu pada masa
saat hati bergolak duka

alangkah sulitnya ini
melawan sesuatu tanpa batu

sayang dengarlah
ada kapak sayap menuju kemari
kapan kita beranjak
dari kegelapan ?

25 April 2001

RASA
Kekasihku,
mati aku
diserbu waktu

2.21.2007