1.27.2009

Pengertian Kinerja

PENGERTIAN KINERJA
Oleh: Danang Hidayatullah

Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2006:9) kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Secara lengkap kinerja karyawan diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya (A.A Anwar Prabu Mangkunegara, 2000:67). Ada beberapa pendapat lain mengenai pengertian dari kinerja itu sendiri, antara lain seperti disebutkan sebagai berikut:

1) Leslie dan Llyod (359) mengemukakan :“Performance refers to the degree of accomplishment of the task that make up an employees job. It reflect how well an employee is fulfilling the requirements of the job.”
2) Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (Veitzal Rivai, 2005:309)
3) Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Wibowo, 2008:7)
4) Kinerja adalah penampilan hasil karya anggota organisasi baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi (Yaslis Ilyas, 2002:65).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya kinerja menunjukkan ukuran keberhasilan atau ketidak berhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya yang tercermin dalam bentuk hasil kerja. Lebih luas lagi Wibowo (2008:2) berpandangan bahwa kinerja bukan hanya menunjukkan hasil kerja yang dicapai semata tetapi juga harus dilihat sebagai sebuah proses melakukan pekerjaan mulai dari apa yang dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan hingga hasil pekerjaan tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa kinerja merupakan proses keseluruhan dalam rangka pencapaian kerja.
Untuk mengidentifikasi kinerja karyawan secara efektif, efisien dan terorganisir maka dibutuhkan apa yang disebut dengan manajemen kinerja. Dasar untuk melaksanakan manajemen kinerja adalah bahwa sesuai dengan peran dan fungsi SDM yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian maka dengan adanya manajemen kinerja perusahaan dapat dengan mudah mencapai tujuan maupun sasaran yang telah disepakati.
Mengenai arti dari manajemen kinerja itu sendiri, AS Ruky seperti dikutip dalam A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2006:19) menyebutkan bahwa manajemen kinerja adalah suatu bentuk usaha kegiatan yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan. Armstrong dalam Wibowo (2008:8) melihat manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim maupun individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati.
Lebih luas lagi A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2006:19) memandang bahwa manajemen kinerja merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan dikomunikasikan secara terus menerus oleh pimpinan kepada karyawan, antara karyawan dengan atasannya langsung.
Dengan memperhatikan beberapa pandangan para pakar diatas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya manajemen kinerja merupakan pengelolaan terhadap pencapaian kinerja seseorang yang dilakukan secara sistematis sebagai sarana untuk membantu terciptanya kinerja organisasi yang baik serta sebagai umpan balik bagi seseorang tersebut maupun bagi perusahaan pada umumnya.
Adapun tujuan dari manajemen kinerja secara khusus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fungsi strategis, administratif dan pengembangan (Noe, dkk, 2003:330). Fungsi strategis memiliki arti bahwa manajemen kinerja merupakan cara untuk menyamakan persepsi antara apa yang menjadi tujuan perusahaan dengan apa yang harus dilakukan karyawan. Fungsi administratif lebih berorientasi pada hal-hal yang berhubungan dengan penempatan karyawan, promosi serta kompensasi. Sedangkan fungsi dari pengembangan adalah sebagai acuan bagi peningkatan kemampuan/keterampilan karyawan yang dapat berupa pelatihan, seminar atau kegiatan lain yang mendukung.
Selanjutnya mengenai deskripsi dari kinerja, Yaslis Ilyas (2002:65) menyebutkan ada tiga komponen penting yang saling menopang satu sama lain, antara lain tujuan, ukuran dan penilaian.

1 comment:

pandi merdeka said...

ohh jadi ini blognya ... ahahah .. ketauannn ^^